Fokus Pada Akar
--
Pemimpin Yang Baik Fokus Pada Akar (bukan buah) dan Menghargai Proses.
Alkisah sebuah perusahaan telekomunikasi di Italia sedang mencari satu tenaga teknis untuk menangani salah satu departemen dari perusahaan tersebut. Begitu banyak yang datang melamar dan menjalani ujian tertulis. Setelah itu peserta yang lulus diberi semangkok bibit kacang hijau untuk disamaikan.
Dan setelah jangka waktu yang diberikan setiap orang harus membawa pulang bibit kacang hijau yang telah tumbuh segar ke perusahaan tersebut. Siapa yang berhasil merawat kacang yang tumbuh paling segar akan memperoleh posisi pekerjaan yang dikejar banyak orang karena memberikan jaminan gaji yang tinggi.
Setelah jangka waktu yang ditentukan para peserta ujian kembali lagi ke perusahaan sambil membawa bibit kacang hijau yang telah bertumbuh segar menghijau. Setiap orang memamerkan hasil usaha mereka dan dalam hati berharap bahwa ia akan memperoleh posisi yang bagus tersebut.
Nampak seketika bahwa team penilai akan sulit memutuskan siapa yang jadi pemenangnya karena semua membawa bibit kacang yang telah bertumbuh itu sama bagus dan sama segarnya.
Setelah diabsensi ternyata satu orang tidak muncul di tengah para peserta. Sang manager perusahaan lalu meneleponnya dan menanyakan alasan ketidak-hadirannya.
Orang tersebut dengan penuh penyesalan serta rasa bersalah memberikan alasan bahwa bibit yang diberikan itu hingga saat ini belum bertumbuh pada hal ia sudah berusaha memberi pupuk, memberi air yang cukup. Semua persyaratan yang dibutuhkan agar bibit kacang hijau bertumbuh subur telah dipenuhinya, namun anehnya, bibit tersebut seakan keras kepala tak mau bertumbuh. "Aku berpikir bahwa aku pasti gagal untuk memperoleh posisi dalam perusahaan ini. Karena itu saya memutuskan untuk tidak datang hari ini."
Dan justru di saat ketika orang itu akan meletakan gagang teleponnya, sang manager memberikan kata-kata yang sungguh di luar dugaannya; "Engkaulah satu-satunya yang diterima perusahaan kami. Profisiat!"
Orang itu heran dan kaget tak percaya. Sesungguhnya, bibit kacang hijau yang dibagikan kepada para peserta tersebut adalah bibit yang telah diproses sehingga tak bisa bertumbuh lagi.
Perusahaan akan dengan mudah mengetahui peserta mana yang jujur. Dan ternyata hanya seorang yang yang tak mampu membawa bibit kacang yang telah tumbuh. Dan dialah orang yang dipilih itu.
"Inilah prinsip kami, nilai moral dalam pekerjaan lebih ditinggikan ketimbang keberhasilan dalam bekerja." Demikian sang manajer menjelaskan.
Raja Salomo berkata : Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.
Selamat beraktifitas
Tetap semangat dan antusias
Pemimpin Yang Baik Fokus Pada Akar (bukan buah) dan Menghargai Proses.
Alkisah sebuah perusahaan telekomunikasi di Italia sedang mencari satu tenaga teknis untuk menangani salah satu departemen dari perusahaan tersebut. Begitu banyak yang datang melamar dan menjalani ujian tertulis. Setelah itu peserta yang lulus diberi semangkok bibit kacang hijau untuk disamaikan.
Dan setelah jangka waktu yang diberikan setiap orang harus membawa pulang bibit kacang hijau yang telah tumbuh segar ke perusahaan tersebut. Siapa yang berhasil merawat kacang yang tumbuh paling segar akan memperoleh posisi pekerjaan yang dikejar banyak orang karena memberikan jaminan gaji yang tinggi.
Setelah jangka waktu yang ditentukan para peserta ujian kembali lagi ke perusahaan sambil membawa bibit kacang hijau yang telah bertumbuh segar menghijau. Setiap orang memamerkan hasil usaha mereka dan dalam hati berharap bahwa ia akan memperoleh posisi yang bagus tersebut.
Nampak seketika bahwa team penilai akan sulit memutuskan siapa yang jadi pemenangnya karena semua membawa bibit kacang yang telah bertumbuh itu sama bagus dan sama segarnya.
Setelah diabsensi ternyata satu orang tidak muncul di tengah para peserta. Sang manager perusahaan lalu meneleponnya dan menanyakan alasan ketidak-hadirannya.
Orang tersebut dengan penuh penyesalan serta rasa bersalah memberikan alasan bahwa bibit yang diberikan itu hingga saat ini belum bertumbuh pada hal ia sudah berusaha memberi pupuk, memberi air yang cukup. Semua persyaratan yang dibutuhkan agar bibit kacang hijau bertumbuh subur telah dipenuhinya, namun anehnya, bibit tersebut seakan keras kepala tak mau bertumbuh. "Aku berpikir bahwa aku pasti gagal untuk memperoleh posisi dalam perusahaan ini. Karena itu saya memutuskan untuk tidak datang hari ini."
Dan justru di saat ketika orang itu akan meletakan gagang teleponnya, sang manager memberikan kata-kata yang sungguh di luar dugaannya; "Engkaulah satu-satunya yang diterima perusahaan kami. Profisiat!"
Orang itu heran dan kaget tak percaya. Sesungguhnya, bibit kacang hijau yang dibagikan kepada para peserta tersebut adalah bibit yang telah diproses sehingga tak bisa bertumbuh lagi.
Perusahaan akan dengan mudah mengetahui peserta mana yang jujur. Dan ternyata hanya seorang yang yang tak mampu membawa bibit kacang yang telah tumbuh. Dan dialah orang yang dipilih itu.
"Inilah prinsip kami, nilai moral dalam pekerjaan lebih ditinggikan ketimbang keberhasilan dalam bekerja." Demikian sang manajer menjelaskan.
Raja Salomo berkata : Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.
Selamat beraktifitas
Tetap semangat dan antusias
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih, anda telah mengunjungi web ini, kiranya menjadi berkat. Silahkan di share untuk kebaikan bersama.